Daisypath Vacation tickers

Saturday, November 1, 2014

Merekatkan Gading yang Retak


Tak ada gading yang tak retak. Selama kita masih seorang manusia, kesalahan, kelalaian, kekhilafan, selalu saja menyertai. Akan tetapi, keretakan pada gading, sangat biasa untuk kita rekatkan, sehingga gading kita, setahap demi setahap, akan menjadi gading yang sempurna.

Manusia yang baik adalah yang mampu memberikan kritik kepada diri sendiri (bahkan) sebelum orang lain menyadari bahwa kita ternyata melakukan kesalahan. Bukan justru senantiasa melegitimasi diri sendiri, menjustifikasi apa yang kita lakukan (meskipun salah) sebagai sebuah kebenaran jika kita memang bersalah dan menyadarinya, maka hal tersebut telah sukses menempatkan diri kita sebagai pembohong. Sementara jika ternyata kita tak menyadarinya, maka kita telah terjebak pada kebutaan mata hati.

Ada kalanya kita harus merenung, menyendiri, dan dalam kesendirian itu, kita memasang slide dan proyektor batin kita. Kita tayangkan film yang telah tersimpan di dalam memori kita, kita tonton film kita, dan kita posisikan diri kita sebagai peran utamanya. Segala aktivitas kita pun akan masuk dalam proses analisis kita. Berbesar hatilah untuk mau mengakui kelemahan-kelemahan yang kita miliki, dan merendahlah jika ternyata kita memang telah mampu menggoreskan sebuah prestasi. Karena semua itu tak akan lepas dari ijin Allah, kemudian juga peran orang-orang yang ada di sekitar kita.

0 comments:

Post a Comment